Selesai Isoman

Setelah Isoman satu minggu, swab antigen ulang dan akhirnya sudah negatif. Isoman satu minggu sebenarnya bukan perkara sakit karena virusnya, tetapi bosan harus di rumah terus. Meskipun sebenarnya isoman boleh-boleh saja keluar rumah, berjemur di halaman misalnya, tetapi tetap tidak nyaman saja jika ada orang.

Varian Omicron ini saya rasakan mirip penyakit flu. Tidak lebih. Saya hanya merasakan radang tenggorokan dan batuk. Pilek pun tidak. Ditambah banyak tetangga saya yang sedang sakit flu. Mereka terkena dampak Hari Nggregesi Nasional beberapa hari lalu. Tidak bisa dibedakan gejala Omicron dan nggregesi biasa.

Isoman hari kelima kemarin istri demam dan flu juga, akhirnya swab antigen di puskesmas dan hasilnya positif juga. Sampai hari ini istri masih isoman. Nanti siang atau besok antigen ulang. Semoga sudah negatif.

Akhirnya Isoman Juga

Setelah mampu bertahan dua tahun dari gempuran Covid-19, akhirnya kena juga. Malam Jum'at tiba-tiba badan terasa gak enak, radang tenggorokan dan batuk kering mulai masif menyerang. Jumat pagi saya izin tidak bekerja. Karena sudah enakan, sore harinya swab antigen agar besok bisa bekerja lagi dengan aman. Dan ternyata hasilnya positif. Ya sudah, mulailah masa-masa isoman 10 hari ke depan.

Saya sudah menduga bahwa hasilnya akan positif karena beberapa waktu sebelumnya saya kontak dengan penyintas covid juga. Meskipun badan terasa baik-baik saja tapi sementara harus sabar melakukan isolasi mandiri. Virus ini harus berhenti di saya. Tidak boleh menular ke orang lain. 

Salam!