Sarju adalah pria
dambaan semua wanita. Di usianya yang baru menginjak 30 tahun, ia sudah
dipercaya menduduki jabatan manajer di suatu perusahaan multinasional bonafid.
Kinerja dan dedikasinya kepada perusahaanlah yang membuat ia dapat menduduki
posisi bagus di kantornya dalam waktu yang singkat.
Dari segi fisik pun
oke. Sarju memiliki wajah yang ganteng serta ukuran tubuh yang proporsional.
Sekilas wajahnya mirip Cristian Sugiono. Perempuan mana coba yang tidak gampang
kepincut?
Ia mempunyai istri yang
cantik. Sayang, lima tahun menikah ternyata Tuhan belum mempercayakan buah hati
kepada mereka berdua. Berbagai upaya medis dan non-medis telah ditempuh dan
belum ada hasilnya.
Sebenarnya mereka
berdua masih sabar dan merasa baik-baik saja akan kondisi tersebut. Tetapi ibu
mertua yang membuat hati Sarju tidak tenteram. Beliau selalu mendesak mereka
berdua agar segera mempunyai momongan. Maklum. Istri Sarju adalah anak tunggal.
Ibu mertua tinggal bersama mereka semenjak suaminya meninggal.
Awalnya Sarju bisa
memaklumi desakan mertuanya tersebut. Tetapi lama-kelamaan ia merasa risih
juga. Dampaknya, ia menjadi sering ribut dengan istrinya. Mereka sering
bertengkar karena hal itu.
Merasa jengah dengan
keadaan di rumah, Sarju mencari penghiburan dengan cara selingkuh dengan Sisca,
rekan kerja di kantor yang terkenal cantik dan bodinya semlohai. Tidak sulit bagi
pria sempurna seperti Sarju untuk menggaet Sisca.
Guna menutupi
perselingkuhan dari istrinya, Sarju mengganti nama Sisca di phonebook gawainya
menjadi nama lelaki, Slamet. Jadi, ia aman jika sewaktu-waktu istrinya mengecek
inbox sms di gawainya.
Sarju dan Sisca mempunyai
jadwal selingkuh rutin, yaitu tiap Sabtu malam. Sarju bilang kepada istrinya
jika tiap Sabtu ia pulang malam karena lembur kerjaan akhir pekan. Sehingga
istrinya tidak curiga.
Hubungan Sarju dan
Sisca semakin hari semakin intim. Tak jarang mereka booking kamar di losmen
guna menyalurkan hasrat mereka.
Suatu hari seusai mereka
“bermain” di losmen, Sarju pulang ke rumah dengan kepayahan. Ia mendapati istri
dan ibu mertuanya sedang menonton tivi. Sarju duduk sebentar di sana sekadar
untuk basa-basi. Lalu bergegas ke kamar hendak beristirahat. Mereka berdua tidak
menaruh rasa curiga terhadap Sarju karena dikira ia kecapean usai kerja lembur.
Keesokan paginya Sarju
bangun pukul delapan. Hal ini lumrah ia lakukan karena hari Minggu ia libur
kerja. Ketika keluar dari kamar mandi, ia mendapati Ibu mertuanya sudah
menunggunya di ruang tengah sambil berkacak pinggang. Begitu melihat Sarju, ia
langsung berteriak dengan kasar
“ Pantesan anakku gak
bunting-bunting. Ternyata begini kelakuanmu!!!”
Sarju kebingungan.
Nyawanya yang belum terkumpul semua tidak mampu mencerna maksud perkataan
mertuanya.
“ Ada apa, Ma.
Pagi-pagi kok sudah teriak-teriak,” tanya Sarju kebingungan.
“Ni kamu liat
sendiri!!!”, Ibu mertua Sarju memberikan gawai Sarju dengan wajah garang sambil
berlalu. Sarju kebingungan. Ia baru sadar gawainya jatuh dari saku ketika ikut
nimbrung nonton tivi semalam. Sambil kebingungan ia melihat layar ponselnya.
Ada sebuah SMS berbunyi:
“Makasih ya mas buat
semalam. Tadi malam Mas Sarju luar biasa”
Lalu Sarju melihat nama
pengirimnya: SLAMET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar