Si Kaya dan Si Miskin

Seringkali posisi kita ketika "di atas" membuat kita gampang meremehkan orang lain yang berada di bawah.

Godaan orang kaya adalah meremehkan orang yang miskin. Ketika berbicara dengan orang lain yang kekayaannya sederajat atau lebih tinggi ia tampak sopan dan hormat, namun ketika berbicara dengan orang yang miskin tampak meremehkan dan tidak mau berlama-lama. Seakan ia berprasangka bahwa Si Miskin ini hendak meminjam uang.

Harta memang menjadi sebuah alat manjur untuk meraih derajat tinggi di hadapan manusia. Berapa banyak politikus baru muncul bermodalkan harta melimpah, padahal kiprah di dunia politik dan organisasi mahasiswa minimal, tidak pernah terdengar.

Padahal, peran orang miskin bagi kita lebih besar daripada orang kaya. Ketika kita punya hajat di rumah, tetangga yang miskin tadi sigap angkat meja-kursi dan mendirikan tenda, yang kaya hanya ngobrol-ngobrol saja sambil mainan hape. Ketika ada orang meninggal, sebagian besar yang ikut menggali kubur lagi-lagi orang yang miskin tadi.

Saya tidak mengatakan bahwa orang miskin lebih baik dari orang kaya. Saya hanya ingin bilang bahwa tidak fair bersikap kepada manusia menggunakan parameter kaya dan miskin. Toh, Allah melihat kadar keimanan, buka kaya atau miskin.